melihatmu dalam pelukan dingin kabut malam
diremang cahaya bulan yang menerobos disela-sela dedaunan
angin yang berhembus perlahan
menyusuri helai demi helai rambutmu yang kemerahan
ran, engkaulah mahakarya sempurna
yang telah Tuhan guratkan
menggurat dalam dihati sang penyair.
Banyuwangi, 29 Nopember 2008
Senin, 06 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar