HARI INI PENUH GELISAH
maafkan aku ran,
jika malam ini tiba-tiba saja aku merasa aneh
tidak seperti biasanya percakapan kita kelu
entahlah, sempat kubaca kegelisahan
mengalir dari kata yang terucap dari bibirmu
oh ya, aku menagih janjimu tadi pagi ran,
kau akan menuliskan kegelisahanmu selama ini
sepertinya kehidupan ini telah menghimpit jiwamu
dan menjelma badai sesakkan nafas
sempat ku baca diantara percakapan kita.
sempat kuceritakan padamu tentang pertemuan kita semalam
menyapaku sekilas namun entahlah, kau undur diri
meningalkan aku dalam kegelisahan panjang, sepi
sunyi ran, memelukku sepanjang waktu
penatian yang sia hingga aku terjaga.
Banyuwangi, 13 Desember 2008
MENCATAT PERTEMUAN KITA
membaca gumpalan awan disore ini
pantai beku oleh desir angin mendingin
jari jari lentik busa pantai
erat cengkaram bibir gelombang
menghitung setiap ruas karang yang terhempaskan
sirami semburai bulir air yang membuncah
hai lihatlah!
sepasang keong di permadani pantai
merangkak tertatih menandai persinggahan kita kali ini
disini dipantai yang tetap setia
menyimpan setiap jejak kaki yang menggurat dalam di legam pasir
sore ini kawan, pada pertemuan ini
kita 'lah memaknainya dengan goresan tipis
mencatat tawa kita menjadi sebuah anekdot segar
seperti tegukan taerkhir juice yang mengalir di tenggorokan kita
hari kian temaram
kita pergi pulang dengan senyum yang menyisa
Pernah pada suatu hari
Kudapati gelisahmu di ujung subuh
Tentang kupu-kupu yang di sayapnya
Terluka sebelah dan tak dapat lagi
Menyeret pintu samudra diambang pagi
Banyuwangi, 2009
Senin, 06 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar